Pemkab PALI Godok Protokol New Normal
Pemkab PALI Godok Protokol New Normal
Diterbitkan oleh Jauhari, 06 Juni 2020 11:00:13

RADAR PALEMBANG – Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) saat ini tengah menggodok mekanisme pelaksanaan new normal ditengah pandemi corona atau tatanan kehidupan hidup baru. Tentu dengan wacana yang tidak lama lagi diberlakukan, segenap elemen mempersiapkan pelaksanaan new normal.
Sosialisasi penerapan new normal pun gencar dilakukan Pemkab PALI hingga tingkat desa supaya tatanan baru berlaku, masyarakat paham dan patuh anjuran pemerintah.
Sebab, new normal bukan diartikan bebas kembali tetapi harus patuhi protokol kesehatan sesusai standar Covid-19. Pada penerapannya nanti, pemerintah Kabupaten PALI berharap seluruh lapisan masyarakat siap. Sebab new normal akan lebih mendisiplinkan masyarakat dalam melaksanakan standar Covid-19 juga penjagaan serta pengawasan pada pos-pos jaga diperbatasan bakal diperketat.
Tentu saja, wacana penerapan tatanan baru disambut sejumlah pemerintah desa dengan mematangkan kesiapannya dengan lebih mengaktifkan lagi pos jaga serta mengatur jaga antar pedagang saat pasar kalangan berlangsung.
Seperti dilakukan Pemdes Babat Kecamatan Penukal. Mulai hari Jumat ini, desa tersebut bakal membuka masjid untuk laksanakan ibadah shalat Jumat berjamaah. Tentu saja, sebelum membuka kembali tempat ibadah, pihak desa melakukan koordinasi dengan pengurus Masjid untuk membuat aturan sesuai protap dan mensosialisasikannya ke masyarakat.
“Kami mensosialisasikan dengan cara langsung ke masyarakat atau melalui media sosial. Dan pada pelaksanaan shalat Jumat, jamaah wajib menjaga jarak, bawa sajadah masing-masing dan untuk sementara tidak menerima jamaah dari luar desa,” ungkap Arie Meidiansyah Kepala Desa Babat, Kamis (4/6).
Disamping membuka kembali tempat ibadah, Kades juga menerangkan bahwa untuk mengurai kerumunan pada pasar kalangan yang digelar setiap hari Minggu, pihaknya saat ini tengah mempersiapkan pembukaan bangunan pasar baru.
“Pasar di desa kami tetap buka, hanya saja standar Covid-19 selalu kami terapkan dengan ketat. Yakni sebelum dan sesudah pasaran, kita semprot menggunakan cairan disinfektan. Pedagang wajib membawa surat sehat, pengunjung dan pedagang wajib pakai masker. Dan untuk mengurai kerumunan, kami tengah persiapkan buka bangunan pasar baru. Pasalnya, setiap hari minggu, sedikitnya ada 350 pedagang yang berjualan di desa kami,” terangnya.
Tetapi apabila kerumunan masih saja terjadi, Kades menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan PALI untuk menerapkan pola shift atau bergantian.
“Masih menunggu instruksi dari Disdagprin PALI, apakah akan di shift atau pakai pola lain. Tapi intinya kita tidak akan tutup pasar, pasalnya kebutuhan warga bukan hanya beras saja, tetapi juga lauk serta sayuran. Dimana diketahui di Babat khususnya jarang sekali warga menanam sayuran,” tandas Kades.
Diakuinya bahwa desa Babat sudah siap melaksanakan new normal. “Insyaallah kami siap terapkan tatanan baru. Pelayanan desa untuk masyarakat sudah siap, tetapi bagi yang mengurus kepentingannya ke kantor desa, harus melalui bilik steril yang telah disiapkan. Begitu juga berkunjung ke pasar, jangan harap bisa masuk pasar kalau tidak pakai masker. Hal ini kita lakukan agar desa Babat aman dari wabah corona,” harapnya. (whr)
Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin